Minggu, 21 September 2008

Sejarah: Islam di Indonesia by XI SOS2 de Britto 1

A. Pengantar Tentang Bukti
Bukti merupakan saksi hidup maupun saksi benda sebuah kejadian dan kegiatan manusia. Bukti – bukti masuknya Islam menunjukkan berbagai saksi Sejarah yang ada di Indonesia. Bukti – Bukti yang kami temukan meliputi bukti – bukti penting yang tidak dapat dihapus.
Bukti yang kami temukan meliputi benda – benda peninggalan sejarah yang ada di Indonesia. Karena benda – benda tersebut memberikan kesaksian sejarah tentang kegiatan manusia khususnya di masa masuknya islam.

B. Bukti – Bukti Masuknya Islam di Indonesia
Kami mengelompokkan bukti bukti masuknya Islam Di Indonesia dalam lima macam. Kesaksian pertama adalah Seni Sastra, kedua Seni Rupa, Ketiga Seni Pertunjukan, Keempat Seni Bangunan, dan Kelima adalah catatan – catatan dan laporan – laporan para penjelajah. Semuanya menunjukkan kesaksian – kesaksian sejarah tentang masuknya Islam di Indonesia.
B.1. Seni Sastra
Seni Sastra yang menunjukkan bukti masuknya Islam adalah sebagai berikut :
1) Babad Tanah Jawi
Babad Tanah Jawi adalah kitab yang berisi tentang keberadaan kerajaan – kerajaan di Jawa. Mulai dari kerajaan Hindu – Buddha hingga pada kerajaan – kerajaan Islam di Jawa. Isi Kitab Babad Tanah Jawi membuktikan mulai berkembangnya kerajaan Islam di Jawa dari Demak, Pajang, Mataram, dsb.
2) Sejarah Melayu
Ditulis oleh pujangga kerjaan yaitu Bendahara Tun Muhammad. Sejarah Melayu disebut juga Tambo karena isinya adalah kisah kerajaan Melayu yang menurunkan raja – raja Melayu.
3) Babad Cirebon
Babad Cirebon ditulis untuk menceritakan sejarah kerajaan Cirebon, mulai dari ditaklukkannya Pajajaran oleh Maulana Yusuf hingga kalahnya Cakrabhumi di cirebon dan diggantikan oleh Sunan Gunung Jati yang mendirikan Kerajaan Cirebon.
4) Hikayat Raja – Raja Pasai
Kitab ini disusun pada abad 15 Masehi. Dituliskan tentang raja – raja Pasai yang pernah memerintah Samudera Pasai.
5) Bustan al – Salatin
Kitab ini ditulis oleh Nurrudin ar-Raniri. Isi kitab ini adalah inti – inti ajaran Al-quran dan riwayat nabi – nabi serta dituliskan riwayat raja – raja kerajaan Aceh.
6) Syair Abdul Muluk
Syair ini berisi kerajaan Barbar Moghul di India diserang oleh kerajaan Hindustan. Syair ini menceritakan kehidupan Islam di India. Alasan yang paling mungkin sebagai bukti masuknya Islam di Indonesia adalah syair ini dijadikan alat penyampaian dan pengajaran agama Islam di Indonesia.
7) Gurindam Dua Belas
Karya Sastra ini ditulis oleh Ali Haji, yang berisi nasehat bagi para pemimpin, pegawai dan rakyat biasa menjadi terhormat dan disegani oleh sesama manusia.
8) Suluk Sukarsah
Berisi tentang pencarian seseorang yang mencari ilmu untuk mendapat kesempurnaan.
9) Suluk Wijil
Berisi tentang Wejangan – wejangan Sunan Bonang kepada Wijil. Wijil adalah orang pendek yang merupakan bekas abdi Majapahit. Hal ini membuktikan bahwa suluk wijil adalah saksi dari proses islamisasi personal yang dilakukan oleh Sunan Bonang kepada orang Jawa (yang disebutkan disini adalah Wijil).
10) Suluk Karya Hamzah Fansuri
 Syair Prahu
Mengibaratkan manusia adalah perahu yang selalu mengarungi jaman dan menghadapi segala macam cobaan.
 Syair Si Burung Pngai
Jiwa manusia disamakan dengan seekor burung, tetapi bukan burung sesungguhnya melainkan Tuhan itu sendiri.

B.2. Seni Rupa
Seni Rupa dibagi menjadi dua macam yaitu Batu Nisan dan Kaligrafi.
 Batu Nisan
1) Batu Nisan Fatimah Binti Maimun
Batu Nisan seorang Wanita muslim di Jawa Timur. Batu Nisan ini diakui sebagai yang tertua di Indonesia. Dengan Angka abad 11 Masehi. Terdapat di Leran, Gresik.
2) Batu Nisan Malik as Saleh
Batu Nisan Malik As Saleh terdapat di Lhokseumawe, Aceh Utara. Batu Nisan ini adalah tanda kubur Sultan Malik As Saleh dari Samudera Pasai.
3) Batu Nisan Ratu Nahrasiyah
Batu Nisan ini adalah tanda kubur Ratu Samudera Pasai yaitu Ratu Nahrasiyah. Nisan ini berhaiskan Surat Yasin dan Kaligrafi Ayat Kursi.
4) Batu Nisan Sultan Hasanuddin
Batu Nisan ini dibangun diatas makam raja – raja makassar. Batu nisan ini dibuat cungkup dan berbentuk kijing.
 Kaligrafi
Kaligrafi adalah seni menulis Indah. Kaligrafi banyak ditemukan dalam peninggalan – peninggalan masjid dan Batu Nisan seperti Masjid Demak, Masjid Kudus, Masjid Agung Mataram, dsb.

B.3. Seni Pertunjukan
Seni Pertunjukan merupakan bukti masuknya Islam di Indonesia masih dipertunjukkan sampai sekarang. Seni pertunjukkan tersebut antara lain adalah :
1) Permainan Debus
Permainan Debus berkembang di daerah Banten, Aceh, dan Minangkabau. Permainan Debus diawali dengan pembacaan Ayat Suci Al-quran dan pada penghujung permainan para pemain menusukkan benda tajam ke tubuhnya tetapi tidak tembus.
2) Seudati
Seudati adalah tarian permainan orang bangsawan aceh. Biasa disebut juga Saman karena pemainnya mula – mula berjumlah delapan orang. Seudati dinyanyikan dengan salawat Nabi.
3) Seni Gamelan
Seni Gamelan Di Yogyakarta memiliki fungsi khusus. Hanya dibunyikan saat dimulainya sekaten. Fungsinya untuk mengumpulkan orang – orang dan setelah berkumpul akan diberikan syiar, dakwah, dan ceramah.

B.4. Seni Bangunan
Seni Bangunan pada umumnya adalah masjid. Selain masjid ada bangunan kompleks makam dan bangunan surau atau Mushola.

Masjid  Banyak yang dipengaruhi oleh unsure Hindu – Buddha dan Unsur Barat. Masjid biasanya dibangun di dekat Istana dan tempat – tempat yang dikeramatkan seperti makam. Atap Masjid Tumpang, Tingkatan yang paling atas berbentuk Limas, dan jumlah tumpangannya ganjil antara 3 – 5 susun. Atap Tumpang ini membedakan dengan masjid di Arab pada umumnya. Bentuk Atap Tumpang ini masih bercampur budaya Hindu – Buddha yaitu atap candi.

Masjid Di Jawa kebanyakan menaranya terpisah. Contoh Masjid di Jawa adalah
1) Masjid Demak : Didirikan semasa Raden Patah.
2) Masjid kudus : Didirikan oleh Sunan Kudus.
3) Masjid Banten : Masjid ini didirikan dekat keraton, Bergaya Eropa.
4) Masjid Katangka : Masjid Sulawesi ini adalah Masjid yang masih bercorak local.

Kompleks Makam  Kompleks Makam dibangun untuk memakamkan Raja – raja atau kalangan Bangsawan. Kompleks makam Islam di Jawa pada umumnya masih mengandung Unsur Hindu – Buddha. Namun ada yang sudah bercorak jawa asli. Kompleks makam ini dibentuk cungkup – cungkup per makam dan dipisahkan tembok untuk memisahkan jabatan – jabatannya.

Kompleks Makam Di Jawa antara lain :
1) Kompleks Makam Imogiri
2) Kompleks makam gapura Sendang Dhuwur, Tuban
3) Kompleks Makam Kotagede, Yogyakarta
4) Kompleks Makam Hastha Rengga

B.5. Catatan – Catatan Para Penjelajah
Catatan – Catatan menjadi bukti penting. Karena catatan para penjelajah tersebut merupakan bukti tulisan yang paling awal menunjukkan kesaksian kegiatan manusia daripada bukti – bukti lain yang telah disebutkan di atas. Catatan Penjelajah tersebut adalah :
- Catatan Ma Huan
Catatan Ma Huan memberitakan bahwa pada awal abad ke 15, sebagian besar masyarakat kota di pantai utara Jawa telah memeluk agama islam. Hal ini benar – benar menjadi Bukti karena pada saat ini masyarakat pantai utara Jawa benar – benar sebagian besar adalah muslim dan lebih menjurus pada islam santri yang merupakan islam garis taat yang bermula dari pesisir utara Jawa.

- Catatan Dinasti Tang
Catatan Dinasti Tang menyebutkan bahwa ada pemukiman para pedagang Arab di Baros Sumatera Utara pada abad ke 7 M.

- Catatan Marco Polo
Catatan Marco Polo memberitakan masyarakat muslim di Perlak pada akhir abad 13M.
- Suma Oriental ( Tome Pires )
Suma Oriental Dikarang oleh Musafir Portugis yang menyebutkan bahwa muslim di jawa, sumatera, Kalimantan sampai maluku berawal dari pedagang arab dan pengajaran muslim pertama dilakukan di pesisir.
- Pemakaman Muslim Kuno Di Tralaya dan Trowulan
Pemakaman Muslim ini meninjukkan adanya bangsawan Majapahit yang sudah memeluk Agama Islam. Pastilah Bangsawan itu semasa hidup mendapatkan pengajaran Islam dari pesisir utara Jawa.

(by VinSoel,Antot,Dhugong,NorMad,EndHut)

Tidak ada komentar: